Minggu, 06 September 2015

Cerita horror

Brak!
"aduh..., hati-hati dong kalau jalan!" ucapku sambil berteriak frustasi. Hari ini,adalah weekend, aku sedang berjalan-jalan bersama temanku di salah satu pusat perbelanjaan di kota.Untuk menenangkan pikiran yang telah membebaniku seminggu ini. Namun saat sedang asik bersenda gurau aku ditabrak seseorang. Kulihat orang yang menabrakku tadi mengangkat kepalanya dan tersenyum.Wajahnya tertutup topi dan matanya memakai kacamata hitam. Senyumnya sedikit membuatku merinding. Lalu orang itu pergi begitu saja tanpa mengucapkan kata maaf.
"Huuh, tidak sopan sekali! udah nabrak gak minta maaf juga!" kataku sebal.
"Sabar cha, mungkin dia buru-buru" Kata temanku, Indra, mencoba berpikir positif.
Namun aku tetap saja marah.
"Eh tunggu, jangan-jangan dia copet?" tanyaku sedikit curiga
"Wah, mungkin itu. Coba deh tasmu dicek," Balas Indra.
Benar saja, setelah aku cek tas milikku ini, dompetku tak ada. Padahal jam tangan, handphone dan yang lainnya masih ada.
"Akhhhh aku kecopetan!!" Teriakku.
Cepat-cepat Indra menarikku ke pusat informasi dan mengatakan bahwa telah terjadi pencopetan. Setelah mengatakan hal tersebut, seorang security ditugaskan unutk mencari dompet yang hilang bersama kami. Kami berputar seisi toko dan akhirnya menemukan dompetku jatuh di dekat toilet perempuan. Anehnya tidak ada yang hilang. Semuanya utuh. Mulai dari uang, kartu atm, kartu credit, sim, stnk, ktp, da... hei!
"Hey perhatikan kartu ktpku. Sepertinya tadi baru saja dikeluarkan," Kataku menyadari ada sedikit perubahan letak pada ktpku ini.
"Ehh..., iya kau benar cha! Tapi untuk apa? Kalau ia perlu ktpmu, mengapa tidak mengambil dompetmu sekalian?? Atau hanya mengambil ktpnya saja kan itu lebih mudah, apalagi ada hal-hal yang bisa dimanfaatkan di ktp ini," Kata Indra.
Tentu saja pernyataan Indra ini membuatku sedikit resah. Kamipun segera mengatakan hal ini pada security. Security itu berkata bahwa pihak mereka akan mengeluarkan beberapa pekerja agar copet itu segera ditangkap. Setelah aku mendengar hal itu, aku dan Indra segera pulang ke rumah masing-masing.

***

Sampai di rumah, tepatnya kosku, aku sedgera berbaring. Kulirik jam weker digital, satu satunya jam di kamarku, yang ada didekat kasurku. 16.04. Masih sore, ucapku dalam hati. Aku memikirkan peristiwa tadi. Namun cepat-cepat kutepis hal-hal buruk yang menghinggapi pikiranku.Indra itu tampan sekali, sayang ia tak mau jadi pacarku yang ke 2..., walau aku tahu ia sedikit menyukai Ann. Dan pikiranku melayang menuju peristiwa yang telah terjadi seminggu ini. Aku masih ingat saat temanku sekampus, Ann, memarahiku dan melempar buku ke wajahku karena kesal, aku yang tahu kesalahanku hanya bisa duduk sambil 'hampir' menangis, dan berusaha menahan emosi. Sekali lagi ku tekankan, HAMPIR. Itu karena, kejadian itu berlangsung di depan teman-teman sekampusku. Well saat itu aku lupa membawa barang hasil kerja kelompokku. Lalu di hari yang lain, aku merebut pacar milik Ann, Rudy. Hihihi, biar dia tahu bagaimana rasanya dipermalukan didepan teman-teman yang lain.Dan minggu ini juga ku dengar kabar bahwa Ann mengalami kecelakaan yang menyebabkan wajahnya rusak. Hahahahahaha, RASAKAN! pikirku sambil tersenyum-senyum sendiri.

Saat memikirkan hal itu, lama kelamaan mataku menjadi sedikit berat.
"hoahmm..," Aku menguap lebar.
Akupun tertidur tanpa sempat melakukan apa-apa setelah pulang jalan-jalan tadi.
****
Tik tok tik tok sura jam membangunkan ku.
"Hoahm..., jam berapa ya ini?" Tanyaku.
Sekilas kulihat jam yang berdetak tiap detiknya di sebelah tempat tidurku.
"Ohh baru jam.. sepu...!" Aku tercekat kaget.
Segera saja ku lihat jendela dan pintu kos ku. Terkunci. Padahal sebelumnya pintu dan jendela kamarku tidak ku kunci. Aku kaget, lalu mencari-cari kunci kosku. Karena tidak kutemukan aku mencoba menggedor-gedor pintu itu namun sia-sia. Pintunya terkunci dari luar. Lalu kupaksakan membuka jendela yang tertutup rapat. Dpat kulihat ada sedikit cairan lem yang membuat jendelaku tertutup rapat. Aku segera mencari telepon genggamku namun tak ada. Aku ketakutan dan mengobrak abrik seisi kamarku. Lalu kutemukan sebuah kertas di kolong tempat tidurku,

Dear Icha,
Bagaimana? Kau bingungkan kalau terjebak di dalam kamar kosmu sendirian dan tak menemukan kuncinya? hahahahahaha! itulah perasaanku saat kau merebut orang yang kusayangi! Dan yah, kurasa bukan hanya kau saja yang harus merasakan penderitaan ini..., keluargamu juga harus merasakannya. Tapi karena ini sudah malam dan kau lupa menutup jendela, aku menutupnya untukmu dan yah, aku juga memberimu sesuatu di dekat tempat tidurmu. Mungkin akan menimbulkan ledakan kecil, tapi toh itu tak akan membunuhmu atau orang-orang disekitarmu. Yang akan membunuhmu adalah hasil dari ledakan kecil itu. Oh ya semua hal yang berbau air dan yang dapat memadamkan api itu sudah aku singkirkan. Jadi tak ada gunanya memberontak. Itu saja, dan sampaikan salamku untuk Ann nanti kalau kau sudah sampai.


Salam cinta dan pelukku untuk mu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
Indra. 

Nb : Yang tadi mengambil dompetmu untuk melihat ktpmu adalah Rudy, itu Ia lakukan untuk mencari tahu tempat tinggalmu, dan aku bekerja sama dengan dia semenjak wajah Ann rusak dan Ann bunuh diri. Rudy menyesal kerena sebenarnya Ia masih mencintai Ann. Ann kecelakaan karena menangis mendengar bahwa Rudy direbut olehmu. Tragis bukan? Hahaha itu juga akan kau rasakan nanti. 


Aku terdiam mencoba menahan tangis. Ku ingat juga bahwa ktpku  bertuliskan alamat rumah keluargaku, bukan alamat kos ku. Dan tiba-tiba saja ku dengar suara ledakan kecil di sudut kamarku.

Pletak!
Ledakan itu menghasilkan api dan kulihat bahwa bom waktu kecil yang barusn meledak itu berada di atas tungku yang berisikan......Arang.





TAMAT


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar